Senin, 14 September 2009

MAKNA BIMBINGAN KARIR

Dahulu kita menganal istilah Bimbingan vakasional/jabatan yaitu pelayanan yang penekanannya berpusat pada pemberian informasi kepada konseli (konseli). Hal yag diutamakan dalam pelayanan ini adalah penyeberluasan informasi jabatan dan pasar kerja. Istilah bimbingan karir mengandung konsep yang lebih luas. Bila bimbingan jabatan menekankan pada keputusan yang sangat menentukan pekerjaan tertentu, bimbingan karir menitikberatkan kepada perencanaan kehidpan seseorang dengan mempertimbangkan keadaan diri dan lingkungannya agar individu memperoleh peranan ositif yang layak dilaksanakan dalam masyarakat.

Bimbingan karir ialah bimbingan dalam memperiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan/ prodesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan darii lapangan yang telah dimasukinya (Winkel, 1991). Bimbingan karir juga merupakan suatu proses membentuk seseorang untuk mengeti dan menerima gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja itu untuk akhirnya dapat memilih bidang pekerjaan, memasukinya da membina karir dalam bidang tersebut. Apabila informasi tentang karir dan profesi sudah dipahami sejak dini, maka siswa akan memiliki kenyakinan dalam memilih program studi dan Perguruan Tinggi sehingga tidak lagi terjadi kebingungan atau salah memilih jurusan karena bekal dan referensi yang cukup sudah didapat sejak dini.

Bimbingan karir merupakan salah satu jenis bidang bimbingan dalam Bimbingan dan Konseling. Para siswa memperoleh informasi mengenai karir dari Guru Pembimbing melalui layanan Bimbingan Karir. Secara umum tujuan bimbingan karir di sekolah adalah untuk membantu siswa memiliki keterampilan dalam mengambil keputusan mengenai karir dimasa depan (Kasim, 2001).

Berikut berbagai pengertian bimbingan karir dari berbagai sumber.

1. Bimbingan karir (Vocational Guidance) adalah merupakan salah satu jenis bimbingan berdasarkan masalah yang dihadapi oleh individual khususnya masalah karir. Sedangkan Frank parson mengemukakan bahwa Bimbingan karir adalah bantuan untuk mencari pekerjaan. Kedua pengertian tersebut dikutip dari buku Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan Di Sekolah, oleh Drs. D. Ketut Sukardi.

2. Dalam buku Dasar-Dasar Konseling Pendidikan, M. Surya menjelaskan bahwa Bimbingan karir adalah jenis bimbingan yang membantu siswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah yang menyangkut karir seperti : pemahaman tentang dunia kerja, perencanaan karir, penyesuaian pekerjaan, pemilihan lapangan kerja, dan pemahaman terhadap keadaan dirinya serta kemungkinan-kemungkinan pengembangan karir. (Dari buku M. Surya. Dasar-Dasar Konseling Pendidikan).

3. Bimbingan karir membantu siswa dalam proses mengambil keputusan mengenai karier atau pekerjaan utama yang mempengaruhi kehidupannya dimasa depan. (P.M. Hatari, 1981:6).

4. Bimbingan Karir (Vocational Guidance) adalah bimbingan dalam memilih lapangan pekerjaan atau jabatan atau profesi dalam mempersiapkan diri untuk memasuki lapangan itu dan dalam penyesuaian diri dengan tuntutan-tuntutan dari jenis pekerjaan tertentu. (Dari buku WS. Winkel, Bimbingan dan Konseling Di Sekolah Menengah.)

5. Bimbingan karir ialah program pendidikan yang merupakan layanan terhadap siswa agar ia:

a. Dapat mengenal dirinya sendiri,

b. Mengenal dunia kerja,

c. Dapat memutuskan apa yang diharapkan dari pekerjaan,

d. Dapat memutuskan bagaimana bentuk kehidupan yang diharapkannya, disamping pekerjaan untuk mencari nafkah. (B. Wetik, 1981:2).

6. Bimbingan karir merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu dalam memecahkan masalah karir (pekerjaan) untuk memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-baiknya dengan masa depannya. (BP3K, 1984:1).

Referensi:

  • Dahlan, M. A. (1985). Beberapa pendekatan dalam Penyuluhan (Konseling). Bandung: Diponegoro.
  • Gani, R. A. (1985). Bimbingan Karir. Bandung: Angkasa.
  • Proyek Pendidikan Tenaga Akademik. (1986). Program Bimbingan karir di Sekolah. Jakarta: Depdikbud.
  • Surya, M. (1988). Dasar-dasar Konseling Pendidikan (Teori dan Konsep). Yogyakarta: Kota Kembang.
  • Willis, S. S. (2004). Konseling Individual Teori dan Praktek. Bandung: Alfabeta
  • Winkel, W. S. (1988). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Grasindo.
  • Manrihu, Thayeb M.(1988) “Pengantar Bimbingan dan Konseling”. Jakarta : Depdikbud.
  • www.SUBKincuvl.petra.ac.id/ukrida/page01i.htm

makna karir

Bimbingan karir nampaknya tidak asing lagi di telinga kita, sering terdengar dan atau sering kita melakukannya. Sebelum kita membahas apa itu bimbingan karir, akan diuraikan terlebih dahulu mengenai karir. Umumnya orang beranggapan bahwa yang dimaksud karir adalah pekerjaan yang memiliki kemungkinan untuk terus merambat naik ke jenjan jabatan yang lebih tinggi. Anda dikatakan mengalami karir mandek jika peluang untuk naik ke jenjang jabatan yang lebih tinggi telah tertutup bagi Anda.

Zaman berubah. Karir juga berubah. Karir pada masa sekarang ini adalah segala macam bentuk tindakan seseorang yang memberikan orang tersebut penghidupan. Jika Anda hidup dari melukis maka karir Anda adalah sebagai pelukis. Jika Anda hidup sebagai pedagang keliling, maka karir Anda adalah sebagai pedagang keliling. Jika Anda hidup dari usaha Anda bertani, maka karir Anda adalah sebagai petani.

Ada satu hal yang relatif tetap dari definisi karir, yakni adanya kemungkinan meningkatkan. Artinya, Anda dikatakan sedang berkarir atau tidak justru terletak pada diri Anda. Jika Anda memiliki orientasi meningkatkan teknik melukis Anda, jika Anda memiliki mimpi menjadi pedagang yang lebih sukses, jika Anda memiliki cita-cita menjadi petani yang lebih makmur, maka Anda sedang berkarir. Jika Anda tidak memiliki orientasi masa depan yang lebih baik, maka Anda tidak sedang berkarir.

Lain halnya lagi dalam organisasi. Karir dalam terminologi organisasi seringkali dikaitkan dengan kemajuan (advanced). Ada beberapa definisi menurut para pakar, menurut Hastho Joko Nur Utomo dan Meilan Sugiarto, para pakar lebih senang mendefinisikan karir sebagai perjalanan pekerjaan seorang pegawai di dalam organisasi. Perjalanan ini dimulai sejak ia diterima sebagai pegawai baru dan berakhir pada saat ia tidak bekerja lagi dalam organisasi tersebut.

Sementara Triton P.B. menyimpulkan definisi karir berdasarkan beberapa pendapat pakar sebagai kronologi kegiatan-kegiatan dan perilaku-perilaku yang terkait dengan kerja dan sikap, nilai dan aspirasi-aspirasi seseorang atas semua pekerjaan atau jabatan baik yang telah maupun yang sedang dikerjakannya.

Sedangkan pengertian pengembangan karir itu sendiri adalah proses pelaksanaan (implementasi) perencanaan karir. Pengembangan karir pegawai bisa dilakukan melalui dua jalur, yakni melalui pendidikan dan latihan (diklat) dan melalui non diklat. Contoh pengembangan karir melaui diklat misalnya menyekolahkan pegawai, memberi pelatihan. Sementara contoh pengembangan karir melalui non diklat seperti memberi penghargaan kepada pegawai berprestasi, mempromosikan ke jabatan yang lebih tinggi.

Sementara itu, beberapa konsep dasar perencanaan karir menurut Umar adalah sebagai berikut:

  1. Karir sebagai suatu urutan promosi atau transfer ke jabatan yang lebih besar tanggung jawabnya atau ke lokasi-lokasi yang lebih baik selama kehidupan kerja seseorang.
  2. Karir sebagai petunjuk pekerjaan yang membentuk suatu pola kemajuan yang sistematik dan jelas (membentuk satu jalur karir).
  3. Karir sebagai sejarah pekerjaan seseorang atau serangkaian posisi yang dipegangnya selama kehidupan kerja.

Berikut beberapa definisi karir yang diambil dari beberapa sumber.

a. Karir adalah totalitas pekerjaan yang seseorang kerjakan selama hidupnya (Beaumount, Cooper dan Stockard,1980:1. Dikutip dari Manhiru, M. Thoyib. 1988. Pengantar Bimbingan dan Konseling.)

b. Karir mengandung makna urutan okupsi jobs dan posisi-posisi yang diduduki sepanjang pengalaman karir seseorang. (Tolbert, Budiamin, 1999:4)

c. Karir adalah sekuensi okupsi-okupsi dimana seseorang ikut serta didalamnya, beberapa orang mungkin tetap dalam okupsi yang sama sepanjang tahap-tahap kehidupannya, sedang yang lainnya mungkin memiliki rangkaian okupsi-okupsi yang berbeda. (Tolbert, 1980:31)

d. Gynzberg mengungkapkan bahwa istilah karier mencakup seluruh aspek kehidupan individu yang meliputi; Peranan hidup meliputi anggota keluarga, lingkungan hidup meliputi kehidupan dalam lembaga masyarakat, dan yang terakhir, peristiwa kehidupan seperti memasuki kehidupan perkawinan.

e. Karier adalah jalannya peristiwa-peristiwa kehidupan; sekuensi okupsi-okupsi dan peranan-peranan kehidupan lainnya yang keseluruhan menyatakan tanggung jawab seseorang kepada pekerjaan dalam keseluruhan pola perkembangan dirinya; serangkaian posisi-posisi yang diberi upah atau tidak berupah yang diduduki oleh seseorang sejak remaja sampai pensiun, yang mana okupsinya hanya satu; mencakup peran-peran yang berkaitan dengan pekerjaan, yang berkaitan dengan keluarga dan kewarganegaraan. (Donald E Super, 1976: 4)

Karir, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah perkembangan dan kemajuan dalam kehidupan, pekerjaan, jabatan dsb atau pekerjaan yang memberikan harapan untuk maju.