Dahulu kita menganal istilah Bimbingan vakasional/jabatan yaitu pelayanan yang penekanannya berpusat pada pemberian informasi kepada konseli (konseli). Hal yag diutamakan dalam pelayanan ini adalah penyeberluasan informasi jabatan dan pasar kerja. Istilah bimbingan karir mengandung konsep yang lebih luas. Bila bimbingan jabatan menekankan pada keputusan yang sangat menentukan pekerjaan tertentu, bimbingan karir menitikberatkan kepada perencanaan kehidpan seseorang dengan mempertimbangkan keadaan diri dan lingkungannya agar individu memperoleh peranan ositif yang layak dilaksanakan dalam masyarakat.
Bimbingan karir ialah bimbingan dalam memperiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan/ prodesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan darii lapangan yang telah dimasukinya (Winkel, 1991). Bimbingan karir juga merupakan suatu proses membentuk seseorang untuk mengeti dan menerima gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja itu untuk akhirnya dapat memilih bidang pekerjaan, memasukinya da membina karir dalam bidang tersebut. Apabila informasi tentang karir dan profesi sudah dipahami sejak dini, maka siswa akan memiliki kenyakinan dalam memilih program studi dan Perguruan Tinggi sehingga tidak lagi terjadi kebingungan atau salah memilih jurusan karena bekal dan referensi yang cukup sudah didapat sejak dini.
Bimbingan karir merupakan salah satu jenis bidang bimbingan dalam Bimbingan dan Konseling. Para siswa memperoleh informasi mengenai karir dari Guru Pembimbing melalui layanan Bimbingan Karir. Secara umum tujuan bimbingan karir di sekolah adalah untuk membantu siswa memiliki keterampilan dalam mengambil keputusan mengenai karir dimasa depan (Kasim, 2001).
Berikut berbagai pengertian bimbingan karir dari berbagai sumber.
1. Bimbingan karir (Vocational Guidance) adalah merupakan salah satu jenis bimbingan berdasarkan masalah yang dihadapi oleh individual khususnya masalah karir. Sedangkan Frank parson mengemukakan bahwa Bimbingan karir adalah bantuan untuk mencari pekerjaan. Kedua pengertian tersebut dikutip dari buku Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan Di Sekolah, oleh Drs. D. Ketut Sukardi.
2. Dalam buku Dasar-Dasar Konseling Pendidikan, M. Surya menjelaskan bahwa Bimbingan karir adalah jenis bimbingan yang membantu siswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah yang menyangkut karir seperti : pemahaman tentang dunia kerja, perencanaan karir, penyesuaian pekerjaan, pemilihan lapangan kerja, dan pemahaman terhadap keadaan dirinya serta kemungkinan-kemungkinan pengembangan karir. (Dari buku M. Surya. Dasar-Dasar Konseling Pendidikan).
3. Bimbingan karir membantu siswa dalam proses mengambil keputusan mengenai karier atau pekerjaan utama yang mempengaruhi kehidupannya dimasa depan. (P.M. Hatari, 1981:6).
4. Bimbingan Karir (Vocational Guidance) adalah bimbingan dalam memilih lapangan pekerjaan atau jabatan atau profesi dalam mempersiapkan diri untuk memasuki lapangan itu dan dalam penyesuaian diri dengan tuntutan-tuntutan dari jenis pekerjaan tertentu. (Dari buku WS. Winkel, Bimbingan dan Konseling Di Sekolah Menengah.)
5. Bimbingan karir ialah program pendidikan yang merupakan layanan terhadap siswa agar ia:
a. Dapat mengenal dirinya sendiri,
b. Mengenal dunia kerja,
c. Dapat memutuskan apa yang diharapkan dari pekerjaan,
d. Dapat memutuskan bagaimana bentuk kehidupan yang diharapkannya, disamping pekerjaan untuk mencari nafkah. (B. Wetik, 1981:2).
6. Bimbingan karir merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu dalam memecahkan masalah karir (pekerjaan) untuk memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-baiknya dengan masa depannya. (BP3K, 1984:1).
Referensi:
- Dahlan, M. A. (1985). Beberapa pendekatan dalam Penyuluhan (Konseling). Bandung: Diponegoro.
- Gani, R. A. (1985). Bimbingan Karir. Bandung: Angkasa.
- Proyek Pendidikan Tenaga Akademik. (1986). Program Bimbingan karir di Sekolah. Jakarta: Depdikbud.
- Surya, M. (1988). Dasar-dasar Konseling Pendidikan (Teori dan Konsep). Yogyakarta: Kota Kembang.
- Willis, S. S. (2004). Konseling Individual Teori dan Praktek. Bandung: Alfabeta
- Winkel, W. S. (1988). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Grasindo.
- Manrihu, Thayeb M.(1988) “Pengantar Bimbingan dan Konseling”. Jakarta : Depdikbud.
- www.SUBKincuvl.petra.ac.id/ukrida/page01i.htm